Pembinaan Kader Posyandu dan Lintas Program/Lintas Sektor dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Mamuju Tengah

Mamuju Tengah, 3 Agustus 2024 – Dalam upaya untuk terus mencegah dan menurunkan angka stunting, Dinas Kesehatan dan P2KB Kabupaten Mamuju Tengah menggelar kegiatan “Pembinaan Kader Posyandu dan Pembinaan Lintas Program (LP) Lintas Sektor (LS) dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting”. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dan dilaksanakan di Desa Paraili, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, dengan dukungan dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Mamuju Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Mamuju Tengah, Setya Bero, SKM.,M.M.Kes., menyatakan bahwa pembinaan posyandu merupakan langkah intervensi serentak dalam pencegahan stunting di Mamuju Tengah. “Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama serta infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar,” ungkap Setya Bero.

Setya Bero juga menambahkan bahwa stunting pada balita berkaitan erat dengan status kesehatan ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan. Berdasarkan Survei Kesehatan Mamuju Tengah tahun 2023/2024, angka stunting di Desa Paraili menurun mencapai 100 persen, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.

“Kami terus berusaha agar Kabupaten Mamuju Tengah dapat mencapai target penurunan stunting sebesar 100 persen pada tahun 2024,” tegas Setya Bero,SKM.M.M.Kes. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten, kecamatan, hingga desa.

Selain itu, deteksi dini masalah kesehatan pada ibu hamil, balita, dan calon pengantin menjadi langkah awal dalam pencegahan stunting yang dilaksanakan melalui posyandu. “Posyandu menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting,” tambah Setya Bero.

Di tempat yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Mamuju Tengah, Faigah Marwan, SE.M.M., menyatakan bahwa persoalan stunting adalah isu serius yang harus segera ditangani. “Stunting bisa menjadi penghambat kemajuan Kabupaten Mamuju Tengah di masa depan karena dampaknya pada generasi muda,” jelas Faigah Marwan.

Ia juga menekankan bahwa stunting adalah masalah gizi kronis akibat buruknya asupan gizi dalam jangka waktu lama, yang menyebabkan gagal tumbuh pada anak. “Komitmen Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Mamuju Tengah adalah terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah stunting,” tambahnya.

Faigah Marwan mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam gerakan pencegahan stunting. “Langkah pertama adalah belajar memahami penyebab, cara pencegahan, dan penanganannya,” tutupnya.

Pencegahan Stunting: Komitmen Bersama untuk Masa Depan Generasi Muda Mamuju Tengah

Dengan adanya pembinaan kader posyandu dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan angka stunting di Kabupaten Mamuju Tengah dapat terus menurun, sehingga generasi muda Mamuju Tengah dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *