Pertemuan Evaluasi Bidang P2P (PIN-POLIO)

Mamuju Tengah, 5 Agustus 2024 – Berdasarkan penilaian risiko menggunakan alat standar yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah berisiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 (84%) provinsi dan 399 (78%) kabupaten/kota di Indonesia termasuk dalam kategori risiko tinggi polio. Oleh karena itu, dilakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) POLIO di seluruh Indonesia untuk meningkatkan imunitas polio dengan sasaran seluruh anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya (sasaran mulai kelahiran 24 Juli 2016). Pelaksanaan Imunisasi PIN POLIO dengan NOPV2 dosis I di Kabupaten Mamuju Tengah berlangsung dari tanggal 23 Juli hingga 29 Juli 2024, dengan sweeping dosis I dari tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus 2024, mencapai cakupan sebesar 75,13%, yang masih belum memenuhi target capaian sebesar 95%.

Untuk mengejar capaian 95% pelaksanaan PIN POLIO di Kabupaten Mamuju Tengah, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah mengadakan kegiatan “Pertemuan Evaluasi Bidang P2P (PIN-POLIO)”. Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta, termasuk Kepala Puskesmas dan Pengelola Imunisasi se-Kabupaten Mamuju Tengah, dan dilaksanakan di Wisma Bahari, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah.

Sekretaris Dinas Kesehatan Mamuju Tengah, H. Ince Syahrul Tahir, S.K.M., S.Kep., yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan pada pertemuan ini, menyampaikan bahwa pelaksanaan PIN POLIO membutuhkan usaha dan kerja keras karena berbagai hambatan yang dihadapi oleh pengelola imunisasi di Puskesmas. Hambatan ini menghambat capaian imunisasi 95% di Kabupaten Mamuju Tengah. Melalui pertemuan ini, diharapkan muncul inovasi dan semangat baru dari para Kepala Puskesmas dan Pengelola Imunisasi, yang tentunya melibatkan lintas sektor terkait untuk mendukung keberhasilan pencapaian target.

H. Ince Syahrul Tahir juga menekankan bahwa dalam pelaksanaan tersebut, pengelola imunisasi dan tim yang bekerja di lapangan harus memperhatikan penggunaan vaksin PIN POLIO sesuai IP Vaksin agar penggunaan vaksin bisa efektif dan efisien. “Kita semua terus berusaha agar pelaksanaan PIN POLIO di Kabupaten Mamuju Tengah dapat mencapai target pelaksanaan yaitu sebesar 95%,” tegasnya. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor di berbagai tingkatan mulai dari kabupaten, kecamatan, hingga desa.

Pada sesi diskusi, Ibu Irawati, SKM, Kepala Puskesmas Durikumba, menyampaikan bahwa hambatan dalam pelaksanaan PIN POLIO antara lain adalah orang tua yang tidak setuju dengan pemberian vaksin, adanya sasaran yang terdata di Puskesmas Durikumba tetapi sudah berpindah tempat tinggal, serta anak-anak yang sedang demam sehingga tidak bisa divaksinasi.

Kepala Puskesmas Salugatta, Eko Sugianto, S.Kep.Ns., M.M.Kes., menambahkan bahwa selain hambatan yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Durikumba, terdapat juga perbedaan data sasaran pusat dan riil, sehingga ada kesenjangan data antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan di lapangan. Pernyataan ini didukung oleh Kepala Puskesmas dan Pengelola Imunisasi se-Kabupaten Mamuju Tengah lainnya yang menyampaikan berbagai hambatan pelaksanaan PIN POLIO yang menyebabkan belum terpenuhinya capaian 95%.

Kepala Bidang P2P, Muhammad Iqbal, S.S.Gz., M.M.Kes., menyampaikan bahwa semua pengelola imunisasi harus memiliki data sasaran riil, data anak, serta nama anak yang belum divaksin, dan alasan tidak divaksin, sehingga ketika ada kesenjangan atau gap data, pengelola imunisasi baik di Puskesmas, Kabupaten, maupun Provinsi bisa menyampaikan alasan tidak tercapainya target berdasarkan data.

H. Ince Syahrul Tahir sependapat dengan Kepala Bidang P2P dan mengajak semua Kepala Puskesmas dan Pengelola Imunisasi untuk mempersiapkan dan menyelesaikan data seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang P2P, sehingga ada data riil terkait sasaran dan hasil pelaksanaan PIN POLIO di Kabupaten Mamuju Tengah. “Tetap semangat dan terus berupaya untuk mengejar cakupan capaian 95%,” tutupnya.

Pencapaian persentase cakupan imunisasi PIN POLIO adalah untuk masa depan anak-anak di Kabupaten Mamuju Tengah agar terbebas dari ancaman polio. Dengan adanya kegiatan pertemuan evaluasi ini, diharapkan capaian persentase pelaksanaan PIN POLIO Kabupaten Mamuju Tengah mencapai 95% sesuai target, dan dapat mencegah terjadinya penyakit polio atau lumpuh layu yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *